![]() |
Foto bersama. (Ist) |
BATAM | ESNews - Ketua Grib Jaya Kepri, Junaidi menegaskan bahwa belum ada perubahan dalam struktur organisasi masa yang dipimpinnya hingga saat ini. Junaidi dan pengurus harian lainnya diangkat untuk menggerakkan roda organisasi massa Grib Jaya Kepri berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum DPP GRIB Jaya, H. Hercules Rosario Marshal, dan Sekretaris Jenderal, H. Zulfikar, S.E.
"Hingga saat ini kami belum menerima surat pemberhentian dari DPP Grib Jaya. Jadi jelas bahwa kami adalah pengurus harian yang sah sesuai SK yang diberikan kepada kami," kata Junaidi kepada wartawan di Sekertariat Grib Jaya Kepri di Komplek Mall Botania II, Batamkota, Kota Batam, Selasa (22/4/2025).
Pernyataan Junaidi juga diperkuat oleh Sekjen Grib Jaya Kepri, MT Hanafi Sihite, SE. Hanafi mengatakan, Grib Jaya merupakan organisasi massa berskala besar yang didirikan untuk memberdayakan dan menjembatani aspirasi masyarakat, serta berperan aktif dalam mendukung terwujudnya program-program pembangunan presiden RI Prabowo Subianto.
"Sesuai yang dikatakan ketua, kami masih pengurus harian yang sah. Grib Jaya adalah organisasi besar yang terstruktur dengan baik. Jadi kalau pun ada perubahan struktur, pasti melalui mekanisme yang sesuai dengan AD/ART. Tidak mungkin DPP Grib jaya memberhentikan pengurus di daerah dengan cara di luar mekanisme yang diatur seperti melalui media sosial," ujarnya.
Hanafi menegaskan jika hingga saat ini belum ada surat pemberhentian yang mereka terima di sekertariat Grib Jaya Kepri yang beralamat di Ruko Mall Botania II Batamkota. Kepengurusan DPP Grib Jaya Kepri yang diketuai Junaidi ini sudah didaftarkan ke Badan Kesbangpol Kepri.
"Kami mencintai Grib Jaya dan Ketua Umum Hercules. Kami tidak melihat sosok yang lain," katanya.
Menanggapi dinamika organiasi yang berkembang saat ini, seperti munculnya pihak yang mengaku sebagai ketua Grib Jaya Kepri dan pengurusnya, Hanafi mengimbau kepada pihak-pihak itu untuk menahan diri.
"Kami minta kepada pihak yang mengaku sebagai Ketua Grib Jaya Kepri untuk menahan diri hingga ada surat keputusan dari DPP Grib Jaya," kata Hanafi.
Imbauan itu disampaikan menginggat Grib Jaya Kepri memiliki banyak anggota yang militan. Hanafi tidak ingin terjadi benturan antara anggotanya dengan pihak yang mengaku sebagai ketua dan pengurus Grib Jaya Kepri. Sebab, pihaknya masih merupakan pengurus harian Grib Jaya Kepri.
Roda organisasi massa Grib Jaya di bawah kepengurusan Ketua DPD Junaidi, Sekertaris Muhammad Tongan Hanafi Sihite dan Bendahara Fetri, terbilang cukup dinamis dan terus bergerak ke arah yang positif. Beberapa kegiatan yang membantu masyarakat dilakukan Grib Jaya Kepri.
Di saat terjadi bentrokan antara anggota Grib Jaya dengan anggota ormas Pemuda Pancasila di beberapa kota beberapa waktu lalu, pengurus Grib Jaya bergerak cepat melakukan konsolidasi dengan PP. Setelah itu pemimpin kedua ormas beserta jajarannya menyampaikan peryataan untuk bersama-sama menjaga situasi Kota Batam tetap kondusif. Pernyataan itu disampaikan di Kepolisian Daerah Kepri.
Roda organisasi Grib Jaya Kepri bergerak dengan baik juga terlihat dari sekertariatnya yang cukup besar dan berada di komplek Mall Botania II yang cukup bonafit. Ratusan anggotannya yang berkumpul di sekertariat juga mengenakan seragam loreng khas berwarna abu-abu lengkap dengan atribut Grib Jaya lainnya.
"Kami mengadakan itu semua dengan biaya secara mandiri. Karena kami tidak menerima biaya dari DPP. Sudah banyak biaya yang kami keluarkan untuk membesarkan Grib Jaya Kepri," kata Hanafi.
Pernyataan Ketua Grib Jaya Kepri, Junaidi dan Sekjennya Hanafi Sihite di atas menyusul pernyataan Sekretaris Jenderal Grib Jaya H. Zulfikar di media sosial yang menyampaikan pemberhentian kepengurusan DPD Grib Jaya Kepri.
Disebutkan Zulfikar, pemberhentian Keputusan itu tertuang dalam Surat Pemberhentian Nomor 317/SP/DPD/DPP-GRIBJ/IV/2025, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP GRIB Jaya, H. Hercules Rosario Marshal, dan Sekretaris Jenderal, H. Zulfikar, S.E., G.G.
Surat tersebut menyebutkan pemberhentian meliputi Ketua DPD Junaidi, Sekertaris Muhammad Tongan Hanafi Sihite dan Bendahara Fetri.
Di dalam surat itu tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai alasan pemberhentian. Namun, disebutkan juga jika DPP Grib Jaya akan melakukan peninjauan kembali jika dalam prosesnya ditemukan kekeliruan sesuai dengan AD/ART Grib Jaya.
Bantah Membekingi Perjudian
Walaupun dalam menggerakkan roda organisasinya membutuhkan biaya yang cukup besar, Hanafi Sihite sebagai Sekjen DPD Grib Jaya Kepri membantah keras membekingi perjudian di Kota Batam.
Bantahan itu dia sampaikan menyusul munculnya isu yang beredar terkait tempat perjudian yang dibekingi anggota Grib Jaya Kepri.
"Tidak ada sama sekali anggota kami yang membekingi perjudian. Silahkan dicek di lapangan. Kalau ada silahkan ditindak sesuai aturan," katanya.
Selasa (22/5/2025) ratusan anggota Grib Jaya Kepri berkumpul bersama pengurus hariannya di sekertariat. Berkumpulnya anggota Grib itu, kata Hanafi, sebagai wujud dukungan anggotanya terhadap eksistensi Grib Jaya Kepri terhadap kepengurusan Junaidi sebagai ketua, dirinya sebagai sekertaris dan Fitrie sebagai bendahara dan pengurusan harian lainnya. (*)
"Hingga saat ini kami belum menerima surat pemberhentian dari DPP Grib Jaya. Jadi jelas bahwa kami adalah pengurus harian yang sah sesuai SK yang diberikan kepada kami," kata Junaidi kepada wartawan di Sekertariat Grib Jaya Kepri di Komplek Mall Botania II, Batamkota, Kota Batam, Selasa (22/4/2025).
Pernyataan Junaidi juga diperkuat oleh Sekjen Grib Jaya Kepri, MT Hanafi Sihite, SE. Hanafi mengatakan, Grib Jaya merupakan organisasi massa berskala besar yang didirikan untuk memberdayakan dan menjembatani aspirasi masyarakat, serta berperan aktif dalam mendukung terwujudnya program-program pembangunan presiden RI Prabowo Subianto.
"Sesuai yang dikatakan ketua, kami masih pengurus harian yang sah. Grib Jaya adalah organisasi besar yang terstruktur dengan baik. Jadi kalau pun ada perubahan struktur, pasti melalui mekanisme yang sesuai dengan AD/ART. Tidak mungkin DPP Grib jaya memberhentikan pengurus di daerah dengan cara di luar mekanisme yang diatur seperti melalui media sosial," ujarnya.
Hanafi menegaskan jika hingga saat ini belum ada surat pemberhentian yang mereka terima di sekertariat Grib Jaya Kepri yang beralamat di Ruko Mall Botania II Batamkota. Kepengurusan DPP Grib Jaya Kepri yang diketuai Junaidi ini sudah didaftarkan ke Badan Kesbangpol Kepri.
"Kami mencintai Grib Jaya dan Ketua Umum Hercules. Kami tidak melihat sosok yang lain," katanya.
Menanggapi dinamika organiasi yang berkembang saat ini, seperti munculnya pihak yang mengaku sebagai ketua Grib Jaya Kepri dan pengurusnya, Hanafi mengimbau kepada pihak-pihak itu untuk menahan diri.
"Kami minta kepada pihak yang mengaku sebagai Ketua Grib Jaya Kepri untuk menahan diri hingga ada surat keputusan dari DPP Grib Jaya," kata Hanafi.
Imbauan itu disampaikan menginggat Grib Jaya Kepri memiliki banyak anggota yang militan. Hanafi tidak ingin terjadi benturan antara anggotanya dengan pihak yang mengaku sebagai ketua dan pengurus Grib Jaya Kepri. Sebab, pihaknya masih merupakan pengurus harian Grib Jaya Kepri.
Roda organisasi massa Grib Jaya di bawah kepengurusan Ketua DPD Junaidi, Sekertaris Muhammad Tongan Hanafi Sihite dan Bendahara Fetri, terbilang cukup dinamis dan terus bergerak ke arah yang positif. Beberapa kegiatan yang membantu masyarakat dilakukan Grib Jaya Kepri.
Di saat terjadi bentrokan antara anggota Grib Jaya dengan anggota ormas Pemuda Pancasila di beberapa kota beberapa waktu lalu, pengurus Grib Jaya bergerak cepat melakukan konsolidasi dengan PP. Setelah itu pemimpin kedua ormas beserta jajarannya menyampaikan peryataan untuk bersama-sama menjaga situasi Kota Batam tetap kondusif. Pernyataan itu disampaikan di Kepolisian Daerah Kepri.
Roda organisasi Grib Jaya Kepri bergerak dengan baik juga terlihat dari sekertariatnya yang cukup besar dan berada di komplek Mall Botania II yang cukup bonafit. Ratusan anggotannya yang berkumpul di sekertariat juga mengenakan seragam loreng khas berwarna abu-abu lengkap dengan atribut Grib Jaya lainnya.
"Kami mengadakan itu semua dengan biaya secara mandiri. Karena kami tidak menerima biaya dari DPP. Sudah banyak biaya yang kami keluarkan untuk membesarkan Grib Jaya Kepri," kata Hanafi.
Pernyataan Ketua Grib Jaya Kepri, Junaidi dan Sekjennya Hanafi Sihite di atas menyusul pernyataan Sekretaris Jenderal Grib Jaya H. Zulfikar di media sosial yang menyampaikan pemberhentian kepengurusan DPD Grib Jaya Kepri.
Disebutkan Zulfikar, pemberhentian Keputusan itu tertuang dalam Surat Pemberhentian Nomor 317/SP/DPD/DPP-GRIBJ/IV/2025, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP GRIB Jaya, H. Hercules Rosario Marshal, dan Sekretaris Jenderal, H. Zulfikar, S.E., G.G.
Surat tersebut menyebutkan pemberhentian meliputi Ketua DPD Junaidi, Sekertaris Muhammad Tongan Hanafi Sihite dan Bendahara Fetri.
Di dalam surat itu tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai alasan pemberhentian. Namun, disebutkan juga jika DPP Grib Jaya akan melakukan peninjauan kembali jika dalam prosesnya ditemukan kekeliruan sesuai dengan AD/ART Grib Jaya.
Bantah Membekingi Perjudian
Walaupun dalam menggerakkan roda organisasinya membutuhkan biaya yang cukup besar, Hanafi Sihite sebagai Sekjen DPD Grib Jaya Kepri membantah keras membekingi perjudian di Kota Batam.
Bantahan itu dia sampaikan menyusul munculnya isu yang beredar terkait tempat perjudian yang dibekingi anggota Grib Jaya Kepri.
"Tidak ada sama sekali anggota kami yang membekingi perjudian. Silahkan dicek di lapangan. Kalau ada silahkan ditindak sesuai aturan," katanya.
Selasa (22/5/2025) ratusan anggota Grib Jaya Kepri berkumpul bersama pengurus hariannya di sekertariat. Berkumpulnya anggota Grib itu, kata Hanafi, sebagai wujud dukungan anggotanya terhadap eksistensi Grib Jaya Kepri terhadap kepengurusan Junaidi sebagai ketua, dirinya sebagai sekertaris dan Fitrie sebagai bendahara dan pengurusan harian lainnya. (*)