Masyarakat Dusun Saba Tarutung Datangi Kantor Bupati dan Polres Tapsel, Tuntut Tanah Ulayat Dikembalikan

terkini

Iklan



Masyarakat Dusun Saba Tarutung Datangi Kantor Bupati dan Polres Tapsel, Tuntut Tanah Ulayat Dikembalikan

Expossidiknews.com
11 April, 2025, 20.55 WIB. Dibaca: kali Last Updated 2025-04-11T13:55:35Z
Masyarakat Dusun Saba Tarutung, Desa Batang Tura, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) gelar aksi demo di kantor Bupati Tapsel. (Foto: Amrin)


TAPSEL | ESNews - Masyarakat Dusun Saba Tarutung, Desa Batang Tura, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mendatangi kantor Bupati Tapsel, Kamis (10/4/2025). Mereka meminta dukungan Bupati untuk mengembalikan tanah ulayat yang dikuasai para mafia.

Lewat orasi dan surat tertulis, di depan kantor Bupati Tapsel, masyarakat menyampaikan hal itu dengan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, perangkat desa dan perwakilan kepala keluarga Dusun Saba Tarutung.

Rahmad Syukur Harahap selaku Bendahara Kelompok Tani Dusun Saba Tarutung mendampingi Ketuanya Awaluddin Harahap mengatakan, tujuan kedatangan mereka adalah menyampaikan aspirasi masyarakat perihal tanah ulayat mereka yang diduduki oknum mafia tanah selama bertahun-tahun.

“Kami dari perwakilan masyarakat Dusun Saba Tarutung memohon kepada bapak Bupati agar turut serta mendukung perjuangan kami yang sudah bertahun-tahun perihal tanah ulayat kami yang diduduki mafia tanah,” teriak Rahmad mengawali orasinya di depan kantor Bupati Tapsel.

Rahmad menyebut, dengan giat aksi damai yang digelar, mereka berharap aspirasi yang disampaikan dapat ditampung dan menjadi atensi bagi pimpinan tertinggi di Kabupaten Tapsel untuk penyelesaian tanah ulayat masyarakat Dusun Saba Tarutung.

“Kedatangan kami kesini untuk menyampaikan secara langsung kepada bapak Bupati, walau jumlah kami sedikit yang hadir, ini lah kami perwakilan masyarakat yang meminta kepastian hukum soal tanah ulayat kami,” tambah Rahmad.

Diungkapkannya, dengan adanya dugaan mafia tanah yang dibekingi oknum atau kelompok menduduki lahan masyarakat Dusun Saba Tarutung, mereka khawatir akan terjadi tindakan-tindakan yang melanggar hukum.

"Guna menghindari bentrok atau terjadinya tindakan melanggar hukum ketika ada cara-cara yang sengaja membenturkan kami dengan oknum atau kelompok tertentu, oleh karenanya kami meminta bapak Bupati agar sudi kiranya membantu untuk menyelesaikan permasalahan ini,” lanjut Rahmad.

Diutarakannya lagi, di saat mereka berjuang dengan bantuan PT Toba Pulp Lestari (TPL) untuk menjalin kerjasama areal, Rahmad menyebut, ada upaya dari oknum atau kelompok untuk menghalang-halangi agar kerjasama tersebut gagal.


“Bila ada langkah kami yang keliru atau menyalahi aturan saat menggelar aksi ini, dapat dianggap suatu kebodohan dan kami meminta maaf sebelumnya. Hanya, kami ini memiliki keberanian untuk memperjuangkan tanah ulayat kami,” pungkasnya.

Menanggapi kedatangan masyarakat, Asisten II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapsel Jajang Maman mengemukakan, aspirasi yang disampaikan baik secara langsung maupun tertulis akan diteruskan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti.

Setelah mendapat respon dari perwakilan Bupati, massa beranjak menuju ke Polres Tapsel melanjutkan aspirasi mereka agar dapat juga menjadi perhatian khusus polisi tentang persoalan dan kepastian hukum tanah ulayat masyarakat Dusun Saba Tarutung.

Di halaman Polres Tapsel, massa berkoordinasi dengan perwakilan Sat Intelkam Polres Tapsel. Dengan aduan dan permintaan yang sama, masyarakat meminta pihak Polres Tapsel agar turut membantu persoalan yang dihadapi masyarakat dan mengusut dugaan mafia tanah di areal tanah ulayat mereka.

Berikut poin-poin pengaduan dan permintaan masyarakat Dusun Saba Tarutung saat menyampaikan orasi di kantor Bupati dan Polres Tapsel, antara lain:

1. Mohon agar bapak Bupati mendukung keinginan masyarakat Dusun Saba Tarutung yang menginginkan tanah ulayat masyarakat kembali dari tangan mafia tanah.
2. Agar bapak Bupati mengusut secara jelas oknum oknum di belakang layar yang tidak ingin tujuan masyarakat Dusun Saba Tarutung terwujud demi kepentingan pribadi dengan cara membenturkan masyarakat menggunakan isu isu bohong yang sangat kejam.
3. Agar bapak Bupati juga mengusut tuntas dan menyelesaikan masalah tanah ulayat masyarakat Saba Tarutung dengan menelusuri sejarah dusun.
4. Agar Bupati juga mendukung rencana masyarakat Saba Tarutung untuk bekerjasama di lahan tanah ulayat kami dengan pihak ketiga demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
5. Mohon bapak Bupati mengambil keputusan yang tidak menimbulkan konflik diantara masyarakat.
6. Ormas pada dasarnya bertujuan baik. Mohon agar bapak Bupati mengevaluasi ormas yang sudah tidak lagi menciptakan suasana kondusif dan menyebabkan konflik diantara masyarakat.

Pantauan wartawan, giat aksi yang digelar masyarakat ini merupakan buntut adanya insiden penghadangan alat berat milik PT TPL oleh sekelompok warga saat menuju areal Dusun Saba Tarutung beberapa hari yang lalu.

Masyarakat merasa dirugikan akibat gagalnya alat berat tersebut beroperasi di lahan mereka. Aksi sekelompok warga melakukan penghadangan alat berat hingga berbuntut penganiayaan terhadap sejumlah karyawan PT TPL, mereka beranggapan salah satu niat jahat upaya menggagalkan kerjasama areal dengan pihak perusahaannya.

Sehingga, apa di balik persoalan dan siapa dalang di balik kisruh sehingga terkesan adanya pro kontra di dalam lahan konsesi PT TPL ini. (Rin)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Masyarakat Dusun Saba Tarutung Datangi Kantor Bupati dan Polres Tapsel, Tuntut Tanah Ulayat Dikembalikan

Terkini

Iklan