Foto bersama. (Ist) |
BATAM | ESNews - Ribuan pemuda Kristen dari berbagai denominasi gereja di Kota Batam akan berkumpul dalam perayaan Natal Oikumene Pemuda se-Kota Batam 2024 yang akan digelar pada Selasa (10/12/2024), bertempat di Gereja GBI Tabgha Botania 1, Batam Center, Kota Batam.
Acara ini akan dimulai pukul 18.00 WIB hingga selesai pukul 22.00 WIB dengan tema Natal yang penuh makna, yakni “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem”, yang tertulis dalam kitab Lukas 2:15.
Ketua Panitia Pelaksana, Thomson Sitompul, menjelaskan bahwa perayaan Natal ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga kesempatan untuk mempererat kebersamaan antar pemuda lintas gereja.
"Kami ingin Natal ini menjadi ajang persekutuan dan refleksi iman bagi para pemuda Kristen di Batam. Selain itu, kami juga ingin memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui aksi sosial untuk pulau-pulau terluar di sekitar Kota Batam, agar mereka turut merasakan sukacita Natal," ujar Thomson Sitompul.
Dalam perayaan ini, jemaat akan dilayani oleh Pendeta Aurelius Porawouw, seorang pendeta muda yang dikenal juga aktif dalam advokasi isu dan korban perdagangan orang. Acara juga dirancang dengan berbagai rangkaian, mulai dari pujian dan penyembahan, refleksi firman Tuhan, hingga momen berbagi kasih melalui aksi sosial yang akan dilaksanakan di hari terpisah.
Ketua Komisi Pemuda Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Kepri dan Batam sekaligus Ketua Panitia Pengarah, Rikson Tampubolon, menegaskan pentingnya semangat inklusivitas dan solidaritas dalam perayaan ini.
"Natal adalah tentang cinta kasih yang universal. Dengan tema 'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem,' kami mengajak pemuda untuk kembali kepada esensi Natal: melayani dan peduli kepada sesama, terutama mereka yang berada di wilayah terluar. Aksi sosial yang kami rancang adalah bentuk nyata dari pesan ini," jelas Rikson Tampubolon.
Acara ini diharapkan menjadi perayaan yang bukan hanya memperkuat iman para pemuda, tetapi juga menjadi inspirasi untuk bertindak nyata dalam membangun komunitas yang peduli dan inklusif.
Masyarakat Kota Batam diundang untuk berpartisipasi, baik dalam doa maupun dukungan terhadap kegiatan sosial yang dilakukan panitia. Panitia berharap bahwa semangat Natal ini akan menyebarkan sukacita, damai, dan harapan bagi semua yang merayakannya, baik di dalam gereja maupun di masyarakat sekitar. (*)
Acara ini akan dimulai pukul 18.00 WIB hingga selesai pukul 22.00 WIB dengan tema Natal yang penuh makna, yakni “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem”, yang tertulis dalam kitab Lukas 2:15.
Ketua Panitia Pelaksana, Thomson Sitompul, menjelaskan bahwa perayaan Natal ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga kesempatan untuk mempererat kebersamaan antar pemuda lintas gereja.
"Kami ingin Natal ini menjadi ajang persekutuan dan refleksi iman bagi para pemuda Kristen di Batam. Selain itu, kami juga ingin memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui aksi sosial untuk pulau-pulau terluar di sekitar Kota Batam, agar mereka turut merasakan sukacita Natal," ujar Thomson Sitompul.
Dalam perayaan ini, jemaat akan dilayani oleh Pendeta Aurelius Porawouw, seorang pendeta muda yang dikenal juga aktif dalam advokasi isu dan korban perdagangan orang. Acara juga dirancang dengan berbagai rangkaian, mulai dari pujian dan penyembahan, refleksi firman Tuhan, hingga momen berbagi kasih melalui aksi sosial yang akan dilaksanakan di hari terpisah.
Ketua Komisi Pemuda Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Kepri dan Batam sekaligus Ketua Panitia Pengarah, Rikson Tampubolon, menegaskan pentingnya semangat inklusivitas dan solidaritas dalam perayaan ini.
"Natal adalah tentang cinta kasih yang universal. Dengan tema 'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem,' kami mengajak pemuda untuk kembali kepada esensi Natal: melayani dan peduli kepada sesama, terutama mereka yang berada di wilayah terluar. Aksi sosial yang kami rancang adalah bentuk nyata dari pesan ini," jelas Rikson Tampubolon.
Acara ini diharapkan menjadi perayaan yang bukan hanya memperkuat iman para pemuda, tetapi juga menjadi inspirasi untuk bertindak nyata dalam membangun komunitas yang peduli dan inklusif.
Masyarakat Kota Batam diundang untuk berpartisipasi, baik dalam doa maupun dukungan terhadap kegiatan sosial yang dilakukan panitia. Panitia berharap bahwa semangat Natal ini akan menyebarkan sukacita, damai, dan harapan bagi semua yang merayakannya, baik di dalam gereja maupun di masyarakat sekitar. (*)