Kepala BPK Perwakilan Provinsi Kepri, Emi Mutiarini foto bersama pengurus PMKRI DPC Kota Batam. (Ist) |
BATAM ESNews - Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Batam mendatangi Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, di Jalan Engku Putri, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jum'at (9/8/2024).
Kedatangan para mahasiswa Katolik itu dipimpin langsung oleh Ketua PMKRI DPC Kota Batam, Simeon Senang. Sesampainya disana, mereka disambut langsung oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Kepri, Emi Mutiarini yang saat itu didampingi juga oleh para Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pemeriksa.
Dalam pertemuan tersebut ketua PMKRI Cabang Batam, Simeon Senang menyampaikan beberapa point penting terkait organisasi PMKRI, yang mana Visi dan Misinya sebagai organisasi pergerakan dan mitra kritis Pemerintah khususnya dalam mengawasi, memberikan kritik masukan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan serta pelaksana Undang-Undang.
Selain itu rekan-rekan mahasiswa dari PMKRI juga menyampaikan beberapa poin dari hasil temuan di lapangan terutama terkait hal-hal yang terindikasi penyalahgunaan keuangan Negara yang relevan untuk dibahas dan dilaporkan kepada BPK Kepri sebagai lembaga yang mengawal keuangan negara.
Diantaranya dugaan korupsi dan penyalagunaan uang negara yang dilakukan oleh mantan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Batam Periode 2022-2023, Sony Christanto,..SE, M.Si yang melakukan pengklaiman dana Kesbangpol, padahal kegiatan tersebut dilakukan oleh Yayasan Komunitas Kasih Indonesia di salah satu Gereja Protestan.
Simeon Senang dihadapan pejabat BPK Kepri merasionalisasikan pokok persoalan ini bahwa bagaimana mungkin kegiatan yang diselengarakan di Gereja dan dilaksanakan oleh pihak lain tetapi di klaim oleh partai.
"Padahal yang kami tahu PSI itu partai yang paling komitmen dan getol melawan korupsi hingga sekarang. Ada kartu SAKTI singkatan dari Solidaritas Anti Korupsi, Anti Intoleransi, tapi kok bisa ya," ujar Simeon Senang usai kegiatan.
Kemudian, Ama Sinarta Presidium Gerakan Kemasyarakatan menimpali sebagai mahasiswa dan kawula muda pihaknya sangat senang ada partai yang hadir menciptakan kader-kadernya untuk menjadi pejabat publik yang tidak tersandung masalah korupsi dan narapidana lainya.
"Kami mendukung penuh secara moril gerakan kebaikan dan kebajikan ini untuk nusa dan bangsa," imbuhnya.
Tidak hanya itu, dalam hasil temuan pihaknya, data-data yang diajukan untuk pengklaiman dana Kesbangpol pihaknya menduga palsu dan manipulatif. Banyak tanda tangan yang mirip bahkan orang-orang yang tidak hadir dalam kegiatan tersebut tetapi ada namanya bahkan ada tanda tangannya
"Jangan-jangan ini tanda tangan gaib," ungkap Simeon menimpali.
Lanjutnya, itu uang negara yang diterima dari hasil pajak masyarakat berapa pun itu jumlahnya yang disalahgunakan sekalipun hanya satu Rupiah harus ditindak tegas.
"Setelah ini kami akan bertemu dengan Kesbangpol dan Kejaksaan Negeri Batam untuk di proses lebih jauh," tegasnya.
Sementara Kepala BPK Perwakilan Propinsi Kepri memberikan apresiasi dan terima kasih kepada kelompok mahasiswa yang kritis dan berani berbicara menegakan kebenaran .
Pihaknya merasa terbantu untuk melakukan pengawasan karena secara kuantitas pihaknya sangat kekurangan SDM dan keterbatasan anggaran.
"Saya berjanji akan mempelajari data yang diserahkan dan akan menindaklanjutinya secara serius hasil temuan PMKRI Batam ini," pungkasnya. (Fay)
Kedatangan para mahasiswa Katolik itu dipimpin langsung oleh Ketua PMKRI DPC Kota Batam, Simeon Senang. Sesampainya disana, mereka disambut langsung oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Kepri, Emi Mutiarini yang saat itu didampingi juga oleh para Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pemeriksa.
Dalam pertemuan tersebut ketua PMKRI Cabang Batam, Simeon Senang menyampaikan beberapa point penting terkait organisasi PMKRI, yang mana Visi dan Misinya sebagai organisasi pergerakan dan mitra kritis Pemerintah khususnya dalam mengawasi, memberikan kritik masukan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan serta pelaksana Undang-Undang.
Selain itu rekan-rekan mahasiswa dari PMKRI juga menyampaikan beberapa poin dari hasil temuan di lapangan terutama terkait hal-hal yang terindikasi penyalahgunaan keuangan Negara yang relevan untuk dibahas dan dilaporkan kepada BPK Kepri sebagai lembaga yang mengawal keuangan negara.
Diantaranya dugaan korupsi dan penyalagunaan uang negara yang dilakukan oleh mantan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Batam Periode 2022-2023, Sony Christanto,..SE, M.Si yang melakukan pengklaiman dana Kesbangpol, padahal kegiatan tersebut dilakukan oleh Yayasan Komunitas Kasih Indonesia di salah satu Gereja Protestan.
Simeon Senang dihadapan pejabat BPK Kepri merasionalisasikan pokok persoalan ini bahwa bagaimana mungkin kegiatan yang diselengarakan di Gereja dan dilaksanakan oleh pihak lain tetapi di klaim oleh partai.
"Padahal yang kami tahu PSI itu partai yang paling komitmen dan getol melawan korupsi hingga sekarang. Ada kartu SAKTI singkatan dari Solidaritas Anti Korupsi, Anti Intoleransi, tapi kok bisa ya," ujar Simeon Senang usai kegiatan.
Kemudian, Ama Sinarta Presidium Gerakan Kemasyarakatan menimpali sebagai mahasiswa dan kawula muda pihaknya sangat senang ada partai yang hadir menciptakan kader-kadernya untuk menjadi pejabat publik yang tidak tersandung masalah korupsi dan narapidana lainya.
"Kami mendukung penuh secara moril gerakan kebaikan dan kebajikan ini untuk nusa dan bangsa," imbuhnya.
Tidak hanya itu, dalam hasil temuan pihaknya, data-data yang diajukan untuk pengklaiman dana Kesbangpol pihaknya menduga palsu dan manipulatif. Banyak tanda tangan yang mirip bahkan orang-orang yang tidak hadir dalam kegiatan tersebut tetapi ada namanya bahkan ada tanda tangannya
"Jangan-jangan ini tanda tangan gaib," ungkap Simeon menimpali.
Lanjutnya, itu uang negara yang diterima dari hasil pajak masyarakat berapa pun itu jumlahnya yang disalahgunakan sekalipun hanya satu Rupiah harus ditindak tegas.
"Setelah ini kami akan bertemu dengan Kesbangpol dan Kejaksaan Negeri Batam untuk di proses lebih jauh," tegasnya.
Sementara Kepala BPK Perwakilan Propinsi Kepri memberikan apresiasi dan terima kasih kepada kelompok mahasiswa yang kritis dan berani berbicara menegakan kebenaran .
Pihaknya merasa terbantu untuk melakukan pengawasan karena secara kuantitas pihaknya sangat kekurangan SDM dan keterbatasan anggaran.
"Saya berjanji akan mempelajari data yang diserahkan dan akan menindaklanjutinya secara serius hasil temuan PMKRI Batam ini," pungkasnya. (Fay)