Susana Florika Kandaimu bersama Mgr. Yanuaris Theofilus Matopai. (Ist) |
BATAM | ESNews - Mandataris MPA XXXII PMKRI Susana Florika Kandaimu mendapat kesempatan beraudiensi dengan Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuaris Theofilus Matopai di Jayapura, Papua, Minggu (4/8/2024).
Dalam audiensi tersebut Susan Kandaimu memperkenalkan dirinya sebagai orang asli Papua pertama yang menjadi Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI dalam MPA ke-XXXII pada 7-13 Juli 2024 di Merauke.
Mgr. Yan You mengingatkan Susan untuk menjadi pemimpin yang mau mendengarkan, berani membangun dialog dan kerja sama, serta terbuka terhadap nasihat yang diberikan oleh hierarki Gereja Katolik.
"Sebagai pemimpin kita perlu belajar mendengarkan semua pihak, terutama kaum miskin dan tertindas, sebelum kita memutuskan sesuatu. Dengan mendengarkan kita bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang bijaksana seperti Kristus," nasehat Mgr. Yan You.
Mgr. Yan You adalah orang asli Papua pertama yang menjadi Uskup Keuskupan Jayapura. Ia adalah yang sulung dari OAP sebagai gembala umat.
"Sebagai uskup OAP pertama Keuskupan Jayapura kami mendukung penuh Sdr. Susana Kandaimu yang terpilih sebagai Ketua PMKRI Pusat," ungkap Mgr. Yan You.
Ia juga berharap agar dalam periode kepemimpinannya Susan Kandaimu mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak terutama cabang-cabang PMKRI se-Indonesia untuk memajukan PMKRI dan mahasiswa Katolik seluruh Indonesia.
"Kami harap dan mengajak agar supaya anggota PMKRI di seluruh Indonesia mendukung perempuan asli Papua sebagai Ketua PMKRI agar sukses memimpin selama dua tahun ke depan. Kami terus mendoakan agar kepemimpinan Susan berjalan dengan baik dan bekerja sama dengan semua pengurus dan anggota di seluruh Indonesia," tandas Mgr. Yan You.
Susan Kandaimu mengaku terkesan dengan pertemuan perdananya dengan Mgr. Yan You. Menurutnya, Mgr. Yan You adalah inspirasi anak muda asli Papua seperti dirinya untuk terus maju dan membangun Papua.
"Bagi saya Mgr. Yan You lebih dari sekedar seorang gembala umat, beliau adalah sosok inspiratif bagi saya dan mahasiswa Katolik di Papua. Melihat sosok beliau, saya menjadi semakin percaya diri dan percaya bahwa Orang Asli Papua bisa menjadi pemimpin di tanah air ini," tutur perempuan kelahiran Mappi, Papua Selatan itu. (*)
Dalam audiensi tersebut Susan Kandaimu memperkenalkan dirinya sebagai orang asli Papua pertama yang menjadi Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI dalam MPA ke-XXXII pada 7-13 Juli 2024 di Merauke.
Mgr. Yan You mengingatkan Susan untuk menjadi pemimpin yang mau mendengarkan, berani membangun dialog dan kerja sama, serta terbuka terhadap nasihat yang diberikan oleh hierarki Gereja Katolik.
"Sebagai pemimpin kita perlu belajar mendengarkan semua pihak, terutama kaum miskin dan tertindas, sebelum kita memutuskan sesuatu. Dengan mendengarkan kita bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang bijaksana seperti Kristus," nasehat Mgr. Yan You.
Mgr. Yan You adalah orang asli Papua pertama yang menjadi Uskup Keuskupan Jayapura. Ia adalah yang sulung dari OAP sebagai gembala umat.
"Sebagai uskup OAP pertama Keuskupan Jayapura kami mendukung penuh Sdr. Susana Kandaimu yang terpilih sebagai Ketua PMKRI Pusat," ungkap Mgr. Yan You.
Ia juga berharap agar dalam periode kepemimpinannya Susan Kandaimu mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak terutama cabang-cabang PMKRI se-Indonesia untuk memajukan PMKRI dan mahasiswa Katolik seluruh Indonesia.
"Kami harap dan mengajak agar supaya anggota PMKRI di seluruh Indonesia mendukung perempuan asli Papua sebagai Ketua PMKRI agar sukses memimpin selama dua tahun ke depan. Kami terus mendoakan agar kepemimpinan Susan berjalan dengan baik dan bekerja sama dengan semua pengurus dan anggota di seluruh Indonesia," tandas Mgr. Yan You.
Susan Kandaimu mengaku terkesan dengan pertemuan perdananya dengan Mgr. Yan You. Menurutnya, Mgr. Yan You adalah inspirasi anak muda asli Papua seperti dirinya untuk terus maju dan membangun Papua.
"Bagi saya Mgr. Yan You lebih dari sekedar seorang gembala umat, beliau adalah sosok inspiratif bagi saya dan mahasiswa Katolik di Papua. Melihat sosok beliau, saya menjadi semakin percaya diri dan percaya bahwa Orang Asli Papua bisa menjadi pemimpin di tanah air ini," tutur perempuan kelahiran Mappi, Papua Selatan itu. (*)