Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK BP Batam, Irfan Syakir. (Foto: Dok. BP Batam) |
BATAM | ESNews - BP Batam memberikan atensi serius terhadap ketersediaan energi listrik dalam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta proyek strategis nasional lainnya.
BP Batam melalui Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK, Irfan Syakir menekankan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan penuh dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Mengingat, sejumlah proyek strategis sedang dalam tahap realisasi. Mulai dari pengembangan Data Center di KEK Nongsa Digital Park hingga Program Rempang Eco-City yang telah memasuki tahap pembangunan rumah baru untuk warga terdampak.
"Kami berharap, ada langkah yang antisipatif dalam memenuhi ketersediaan energi ke depannya. Apalagi kegiatan dan program strategis seperti pengembangan KEK dan Kawasan Rempang membutuhkan dukungan energi yang besar, baik kebutuhan air maupun listrik," ujar Irfan dalam agenda "FGD Strategi Penyediaan dan Proyeksi Kebutuhan Ketenagalistrikan di Batam, Rempang dan Galang", Selasa (6/2/2024).
Irfan mengatakan, membutuhkan rencana yang cukup matang dalam mengantisipasi ketersediaan energi agar tidak menghambat investasi.
Apalagi di tengah pertumbuhan Batam yang cukup signifikan dewasa ini.
Sebagaimana diketahui, BP Batam sedang menggesa pembangunan empat unit rumah contoh untuk warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City hingga Maret 2024 nanti.
Ke depan, pengerjaannya pun berlanjut dengan pembangunan 961 unit rumah baru lainnya. Oleh sebab itu, pasokan energi listrik yang cukup besar sangat dibutuhkan.
"Kami di BP Batam ingin memastikan agar investasi tidak terganggu. Alhamdulillah, PLN dan PGN menyambut dengan baik dan berkomitmen untuk memenuhi pasokan listrik baik untuk KEK Data Center maupun di Rempang nantinya," pungkasnya. (r/Esn)
BP Batam melalui Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK, Irfan Syakir menekankan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan penuh dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Mengingat, sejumlah proyek strategis sedang dalam tahap realisasi. Mulai dari pengembangan Data Center di KEK Nongsa Digital Park hingga Program Rempang Eco-City yang telah memasuki tahap pembangunan rumah baru untuk warga terdampak.
"Kami berharap, ada langkah yang antisipatif dalam memenuhi ketersediaan energi ke depannya. Apalagi kegiatan dan program strategis seperti pengembangan KEK dan Kawasan Rempang membutuhkan dukungan energi yang besar, baik kebutuhan air maupun listrik," ujar Irfan dalam agenda "FGD Strategi Penyediaan dan Proyeksi Kebutuhan Ketenagalistrikan di Batam, Rempang dan Galang", Selasa (6/2/2024).
Irfan mengatakan, membutuhkan rencana yang cukup matang dalam mengantisipasi ketersediaan energi agar tidak menghambat investasi.
Apalagi di tengah pertumbuhan Batam yang cukup signifikan dewasa ini.
Sebagaimana diketahui, BP Batam sedang menggesa pembangunan empat unit rumah contoh untuk warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City hingga Maret 2024 nanti.
Ke depan, pengerjaannya pun berlanjut dengan pembangunan 961 unit rumah baru lainnya. Oleh sebab itu, pasokan energi listrik yang cukup besar sangat dibutuhkan.
"Kami di BP Batam ingin memastikan agar investasi tidak terganggu. Alhamdulillah, PLN dan PGN menyambut dengan baik dan berkomitmen untuk memenuhi pasokan listrik baik untuk KEK Data Center maupun di Rempang nantinya," pungkasnya. (r/Esn)