Anggota DPR-RI Richard Pasaribu saat menyapa calon penumpang KM Kelud atau para pemudik di Pelabuhan Batu Ampar. (ESNews) |
BATAM | ESNews - Anggota DPD RI dari Provinsi Kepulauan Riau, Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, B.Sc., M.Sc melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa (19/12/2023) sore.
Kunjungan tersebut untuk memastikan pelayanan Pelni terhadap penumpang berjalan dengan baik serta maksimal.
Saat kunjungannya, kedatangan Richard disambut disambut baik oleh otoritas Pelabuhan maupun Kapten Kapal KM Kelud dan jajaran.
Kepada para pemudik tujuan Belawan-Medan, Richard Hamonangan juga menyempatkan diri menyapa langsung dan menyampaikan ucapan selamat jalan sampai tujuan.
Kunjungan tersebut untuk memastikan pelayanan Pelni terhadap penumpang berjalan dengan baik serta maksimal.
Saat kunjungannya, kedatangan Richard disambut disambut baik oleh otoritas Pelabuhan maupun Kapten Kapal KM Kelud dan jajaran.
Kepada para pemudik tujuan Belawan-Medan, Richard Hamonangan juga menyempatkan diri menyapa langsung dan menyampaikan ucapan selamat jalan sampai tujuan.
"Kepada para penumpang, saya ucapkan selamat jalan sampai tujuan dan berbahagia saat berjumpa dengan keluarga di kampung halaman," kata Richard.
Richard juga menyempatkan diri untuk menyalami para penumpang tujuan Belawan, Medan.
Dalam kunker ini, Richard terkesan merasa prihatin tentang jauhnya jarak antara ruang tunggu keberangkatan penumpang dengan jarak tempat kapal bersandar.
Selain itu, ia juga prihatin fasilitas yang tidak memadai terhadap penumpang, salah satunya tenda-tenda untuk penumpang, sehingga dinilainya, Pelabuhan Batu Ampar sangat tidak layak digunakan sebagai terminal penumpang kapal.
Saat bertemu dengan pihak pengelola Pelabuhan dan pihak Pelni, kepada media Richard mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Kapal Pelni tidak lagi bersandar di Pelabuhan Batu Ampar melainkan di Pelabuhan Bintang 99 Jl. Duyung, Sungai Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Ya kalau kita lihat, pelayanan Pelni normatif dan sudah dijalankan bertahun-tahun. Saya sudah cek dari atas sampai ke bawah, dan sudah berapa kali juga naik Pelni, Kelud pernah Sinabung juga pernah. Tapi saya lihat memang dalam fasilitas infrastruktur saat ini juga prihatin karena tendanya masih kurang cukup, masih tercover 30 persen," paparnya.
"Kalau darurat, ya harusnya 100 persen supaya penumpang tidak kepanasan kalau hujan penumpang tidak kehujanan. Saya dengar sudah beberapa tahun, terus janjinya hanya temporer (sementara). Dan saya juga dengar bulan depan sudah final akan pindah ke terminal penumpang Pelabuhan Bintang 99, itu bagus agar pelayanan terhadap penumpang bisa lebih maksimal," lanjutnya.
Kemudian kepada BP Batam, ia berharap agar pemindahan terminal penumpang tersebut cepat terealisasi, karena kalau tidak, kata dia akan mendesaknya melalui Kementerian Perhubungan.
Kata dia juga, Batam ini sudah bertaraf internasional sehingga pelayanannya juga harus bertaraf internasional.
"Kita lihat pelabuhan Belawan sangat bagus, masa Pelabuhan Batam yang sudah bertaraf internasional kalah dengan Belawan? Nah ini yang menjadi perhatian kita," katanya. (Red)