 |
| Istimewa |
LINGGA | ESNews - Tiga unit mesin pembangkit listrik di Unit Pelayanan Pelanggan Sub Daik, Lingga, mengalami kerusakan. Akibatnya, pasokan listrik devisit sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir.
ULP Sub Daik, Lingga memiliki 7 unit mesin pembangkit listrik dengan beban sistem 2.406 KW. Tiga unit mesin pembangkit yang mengalami kerusakan mengkibatkan dilakukan pemadaman sebesar 856 KW. Empat unit mesin pembangkit saat ini memiliki daya mampu hanya sebesar 1.550 KW.
Masalah pemadaman listrik bergilir ini menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. DPRD Lingga pun menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pemadaman bergilir pada Selasa (7/11/2023). Dalam RDP terungkap ULP Sub Daik, Lingga menjelaskan bahwa kurangnya pasokan listrik dikarenakan tiga mesin pembangkit mengalami kerusakan.
Sekertaris Daerah Lingga, H Armia, juga mendatangi PLN UP3 Tanjungpinang. Ia menyebut bahwa akan ada penambahan dua unit mesin pembangkit untuk mengatasi krisis listrik.
Penambahan dua mesin pembangkit ini memang sudah direncanakan dan langsung disiapkan oleh PLN UP3 Tanjungpinang sejak di awal adanya gangguan mesin pada Agustus 2023. Namun, dalam prosesnya, PLN UP3 Tanjungpinang harus melalui sejumlah persiapan dan tahapan hingga bisa merealisasikan mesin tersebut ke Kabupaten Lingga.
Menurut Manager PLN UP3 Tanjung Pinang Apreza Pashya, sejak terjadinya gangguan pada 8 Agustus 2023, pihaknya langsung merencanakan penambahan dua unit mesin pembangkit listrik untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik tersebut.
"Jadi penambahan mesin ini sudah kita rencanakan sejak mesin pertama rusak. Mesin tambahan direncanakan didatangkan dengan dua opsi yaitu dari Batam dan Tanjungpinang. Saat ini mesin sedang dilakukan uji operasi untuk memastikan tidak ada kendala saat sudah sampai di lokasi," ujar Apreza melalui whatsapp, Sabtu (11/11/2023).
"Rencananya dua mesin tersebut kita realisasikan Insya Allah sebelum HUT Kabupaten Lingga," ujarnya.
Dua unit mesin pembangkit tambahan yang akan dikirim ke Lingga diharapkan bisa menyelesaikan masalah pasokan listrik di Daik, Lingga. Pemadaman bergilir diharapkan tidak terjadi lagi. (*)
ULP Sub Daik, Lingga memiliki 7 unit mesin pembangkit listrik dengan beban sistem 2.406 KW. Tiga unit mesin pembangkit yang mengalami kerusakan mengkibatkan dilakukan pemadaman sebesar 856 KW. Empat unit mesin pembangkit saat ini memiliki daya mampu hanya sebesar 1.550 KW.
Masalah pemadaman listrik bergilir ini menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. DPRD Lingga pun menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pemadaman bergilir pada Selasa (7/11/2023). Dalam RDP terungkap ULP Sub Daik, Lingga menjelaskan bahwa kurangnya pasokan listrik dikarenakan tiga mesin pembangkit mengalami kerusakan.
Sekertaris Daerah Lingga, H Armia, juga mendatangi PLN UP3 Tanjungpinang. Ia menyebut bahwa akan ada penambahan dua unit mesin pembangkit untuk mengatasi krisis listrik.
Penambahan dua mesin pembangkit ini memang sudah direncanakan dan langsung disiapkan oleh PLN UP3 Tanjungpinang sejak di awal adanya gangguan mesin pada Agustus 2023. Namun, dalam prosesnya, PLN UP3 Tanjungpinang harus melalui sejumlah persiapan dan tahapan hingga bisa merealisasikan mesin tersebut ke Kabupaten Lingga.
Menurut Manager PLN UP3 Tanjung Pinang Apreza Pashya, sejak terjadinya gangguan pada 8 Agustus 2023, pihaknya langsung merencanakan penambahan dua unit mesin pembangkit listrik untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik tersebut.
"Jadi penambahan mesin ini sudah kita rencanakan sejak mesin pertama rusak. Mesin tambahan direncanakan didatangkan dengan dua opsi yaitu dari Batam dan Tanjungpinang. Saat ini mesin sedang dilakukan uji operasi untuk memastikan tidak ada kendala saat sudah sampai di lokasi," ujar Apreza melalui whatsapp, Sabtu (11/11/2023).
"Rencananya dua mesin tersebut kita realisasikan Insya Allah sebelum HUT Kabupaten Lingga," ujarnya.
Dua unit mesin pembangkit tambahan yang akan dikirim ke Lingga diharapkan bisa menyelesaikan masalah pasokan listrik di Daik, Lingga. Pemadaman bergilir diharapkan tidak terjadi lagi. (*)
