Ilustrasi karyawan perusahaan tengah mengejar target produksi. (Foto: Humas BP Batam) |
BATAM | ESNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam sepanjang Januari-Maret 2023, atau kuartal I tahun 2023 yang mencapai Rp 3,986 triliun atau USD 270,85 dengan 2.244 proyek.
Dengan rincian, realisasi investasi kuartal I PMA mencapai Rp 2,559 triliun dengan 826 proyek dan PMDN senilai 1,423 triliun dengan 1.418 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi kuartal I PMA di Kepri mencapai Rp 3,156 triliun dengan 985 proyek. Angka realiasasi tersebut hanya menempatkan posisi Kepri berada di peringkat 13 realisasi investasi PMA dari 34 provinsi Indonesia.
Kemudian untuk PMDN, realisasi investasi di kuartal I di Kepri mencapai Rp 1,661 triliun dengan 2.181 proyek. Dengan demikian, posisi Kepri hanya berada di peringkat 20 dari 34 provinsi untuk realiasai investasi PMDN.
Dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar, dengan kontribusi sebesar 82,9 persen dari realisasi investasi di Kepri. Meski Kepri mengalami penurunan peringkat, Batam yang berada di wilayah Kepri tetap optimis untuk terus meningkatkan investasi asing.
Optimisme ini sejalan dengan upaya BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi untuk terus mendorong peningkatan investasi.
"Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I 2023, saya optimis perekonomian Kota Batam akan terus tumbuh. Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Optimisme untuk ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum," ujarnya.
Sepanjang tahun 2023 ini, BP Batam telah melanjutkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur, baik dari pengembangan jalan hingga revitalisasi pelabuhan.
Apalagi Batam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 lalu yang signifikan, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,84 persen. Angka ini, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,31 persen dan Kepri sebesar 5,09 persen.
BP Batam berharap, dengan membaiknya ekonomi Batam dan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional secara umum dan khususnya bagi daerah lain di Provinsi Kepri.
"BP Batam akan terus mendorong pertumbuhan investasi di Kota Batam. Saat ini sudah ada beberapa investor dari Singapura, Malaysia, China, Hongkong, Turki, Denmark, Belarusia dan Turki. Mari terus kita jaga kekompakan ini agar investasi ini terus tumbuh," imbuhnya. (r/Esn)
Dengan rincian, realisasi investasi kuartal I PMA mencapai Rp 2,559 triliun dengan 826 proyek dan PMDN senilai 1,423 triliun dengan 1.418 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi kuartal I PMA di Kepri mencapai Rp 3,156 triliun dengan 985 proyek. Angka realiasasi tersebut hanya menempatkan posisi Kepri berada di peringkat 13 realisasi investasi PMA dari 34 provinsi Indonesia.
Kemudian untuk PMDN, realisasi investasi di kuartal I di Kepri mencapai Rp 1,661 triliun dengan 2.181 proyek. Dengan demikian, posisi Kepri hanya berada di peringkat 20 dari 34 provinsi untuk realiasai investasi PMDN.
Dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar, dengan kontribusi sebesar 82,9 persen dari realisasi investasi di Kepri. Meski Kepri mengalami penurunan peringkat, Batam yang berada di wilayah Kepri tetap optimis untuk terus meningkatkan investasi asing.
Optimisme ini sejalan dengan upaya BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi untuk terus mendorong peningkatan investasi.
"Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I 2023, saya optimis perekonomian Kota Batam akan terus tumbuh. Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Optimisme untuk ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum," ujarnya.
Sepanjang tahun 2023 ini, BP Batam telah melanjutkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur, baik dari pengembangan jalan hingga revitalisasi pelabuhan.
Apalagi Batam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 lalu yang signifikan, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,84 persen. Angka ini, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,31 persen dan Kepri sebesar 5,09 persen.
BP Batam berharap, dengan membaiknya ekonomi Batam dan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional secara umum dan khususnya bagi daerah lain di Provinsi Kepri.
"BP Batam akan terus mendorong pertumbuhan investasi di Kota Batam. Saat ini sudah ada beberapa investor dari Singapura, Malaysia, China, Hongkong, Turki, Denmark, Belarusia dan Turki. Mari terus kita jaga kekompakan ini agar investasi ini terus tumbuh," imbuhnya. (r/Esn)