Komunitas sosial Ksatria Batam bersama-sama bergotong royong membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir. (Foto: Ist) |
BATAM | ESNews - Ksatria Batam akan membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir besar di beberapa Wilayah Malaysia.
Komunitas sosial Ksatria Batam ini, diundang Perusahaan Halo Telco Malaysia. Perusahaan telekomunikasi terbesar itu, menggandeng Ksatria Batam untuk bersama-sama bergotong royong membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir.
Selain itu, kegiatan ini sekaligus memberikan edukasi kepada rakyat Malaysia terhadap pentingnya peduli lingkungan.
Ketua Ksatria Batam Dio Prayogi mengatakan, diundangnya Ksatria Batam oleh perusahaan telekomunikasi Malaysia itu bermula dari kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan di Batam selama ini.
“Dari kegiatan sosial itu, Ksatria Batam dan Halo Telco akan kolaborasi untuk membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir besar di beberapa Wilayah Malaysia. Sekaligus pemberian edukasi kepada rakyat Malaysia terhadap pentingnya peduli lingkungan," katanya.
Komunitas dari sahabat Humas BP Batam ini Baru sebulan dibentuk, dan telah mendapat perhatian dari khalayak hingga ke tanah Jiran.
Setelah video kegiatan sosial membersihkan sampah mereka viral.
Langkah puluhan pemuda Batam yang unik dan terpuji ini viral hingga menembus 4 juta penonton di media sosial Tiktok. Bahkan media nasional, beberapa akun terverifikasi di instagram hingga youtuber ikut memviralkan aksi sosial mereka.
"(Saat itu) kami gotong royong bersih-bersih sampah di Kampung Agas, Tanjunguma, tujuannya selain mengedukasi masyarakat, kami tentu juga membantu pemerintah menjaga Batam yang kita cintai agar tetap indah," katanya.
Ia menjelaskan, awal mula terbentuknya Ksatria Batam ini bermula dari terjadinya banjir saat Kota Batam diguyur hujan lebat. Saat yang lain saling manyalahkan, mereka justru mengambil tindakan.
Apalagi, selama ini di Kota Batam belum ada komunitas yang membuat kegiatan bersih-bersih sampah secara sukarela. Sehingga, anak-anak muda yang terdiri dari konten kreator ini mulai membuat kegiatan sosial diluar konten pribadi masing-masing.
"Disitu mulai terbentuknya kita, stop kita saling menyalahkan satu sama lain, kita harus bergerak dari kesadaran diri masing-masing, untuk berbenah di daerah kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi?, dan Alhamdulillah kami di dukung oleh pemerintah khususnya Humas BP Batam," lanjutnya.
Tidak hanya melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di pantai dan selokan, Ksatria Batam juga melakukan kegiatan sosial lain dengan melakukan penggalangan dana untuk masyarakat Serasan Natuna yang baru tertimpa bencana tanah longsor.
Kegiatan sosial yang telah dilakukan juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Baznas Kota Batam. (*)
Komunitas sosial Ksatria Batam ini, diundang Perusahaan Halo Telco Malaysia. Perusahaan telekomunikasi terbesar itu, menggandeng Ksatria Batam untuk bersama-sama bergotong royong membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir.
Selain itu, kegiatan ini sekaligus memberikan edukasi kepada rakyat Malaysia terhadap pentingnya peduli lingkungan.
Ketua Ksatria Batam Dio Prayogi mengatakan, diundangnya Ksatria Batam oleh perusahaan telekomunikasi Malaysia itu bermula dari kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan di Batam selama ini.
“Dari kegiatan sosial itu, Ksatria Batam dan Halo Telco akan kolaborasi untuk membantu rakyat Malaysia yang sedang terdampak musibah banjir besar di beberapa Wilayah Malaysia. Sekaligus pemberian edukasi kepada rakyat Malaysia terhadap pentingnya peduli lingkungan," katanya.
Komunitas dari sahabat Humas BP Batam ini Baru sebulan dibentuk, dan telah mendapat perhatian dari khalayak hingga ke tanah Jiran.
Setelah video kegiatan sosial membersihkan sampah mereka viral.
Langkah puluhan pemuda Batam yang unik dan terpuji ini viral hingga menembus 4 juta penonton di media sosial Tiktok. Bahkan media nasional, beberapa akun terverifikasi di instagram hingga youtuber ikut memviralkan aksi sosial mereka.
"(Saat itu) kami gotong royong bersih-bersih sampah di Kampung Agas, Tanjunguma, tujuannya selain mengedukasi masyarakat, kami tentu juga membantu pemerintah menjaga Batam yang kita cintai agar tetap indah," katanya.
Ia menjelaskan, awal mula terbentuknya Ksatria Batam ini bermula dari terjadinya banjir saat Kota Batam diguyur hujan lebat. Saat yang lain saling manyalahkan, mereka justru mengambil tindakan.
Apalagi, selama ini di Kota Batam belum ada komunitas yang membuat kegiatan bersih-bersih sampah secara sukarela. Sehingga, anak-anak muda yang terdiri dari konten kreator ini mulai membuat kegiatan sosial diluar konten pribadi masing-masing.
"Disitu mulai terbentuknya kita, stop kita saling menyalahkan satu sama lain, kita harus bergerak dari kesadaran diri masing-masing, untuk berbenah di daerah kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi?, dan Alhamdulillah kami di dukung oleh pemerintah khususnya Humas BP Batam," lanjutnya.
Tidak hanya melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di pantai dan selokan, Ksatria Batam juga melakukan kegiatan sosial lain dengan melakukan penggalangan dana untuk masyarakat Serasan Natuna yang baru tertimpa bencana tanah longsor.
Kegiatan sosial yang telah dilakukan juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Baznas Kota Batam. (*)