Korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Security Foodcourt Pasifik Tengah menjalani rawat inap di RS Harapan Bunda. (Foto: Ist) |
"Kami sangat menyayangkan dugaan penganiayaan itu. Negara ini adalah negara hukum, tidak bisa main hakim sendiri meskipun itu terjadi miskomunikasi," kata Leo Halawa kepada awak media, Jumat (9/12) malam.
Menurut Leo, apa yang dilakukan oleh oknum Security tersebut bisa menimbulkan dampak bagi pariwisata Batam. Dimana Batam selama ini adalah menjadi salah satu daerah tujuan wisata.
"Kalau begini seakan memberikan dampak cap negatif bagi Batam. Orang luar akan takut ke Batam jika begini harus main hakim sendiri," ujarnya.
Atas dugaan penganiayaan itu, Noverius Gulo didampingi kuasa hukumnya Leo dan Repiton Manao resmi membuat laporan kepolisian di Polsek Batu Ampar. Dengan laporan Polisi Nomor : LP/B/202/XII/SPKT/Polsek Batu Ampar/Polresta Barelang/Polda Kepulauan Riau, tertanggal 9 Desember 2022.
"Kami percaya polisi profesional menangani permasalahan ini. Dan kami ingin pelaku harus ditangkap. Tidak ada hukum rimba di negara hukum saat ini," timpal Repiton Manao.
Ditambahkan Repiton Manao, dampak penganiayaan terhadap kliennya mengalami cidera di bagian tubuh. Selain itu, kliennya juga terhalang melakukan aktivitas hingga saat ini.
"Tadi habis membuat LP di kantor polisi Jumat sore, tiba-tiba klien kami pusing dan mual-mual. Klien kami sakit di bagian kuping dan bagian dada. Ini sedang diinfus di rumah sakit Harapan Bunda Batam. Mohon doa agar klien kami sehat," kata Manao.
Menurut informasi yang dihimpun, Noverius Gulo pada Kamis (8/12/2022) sekira pukul 22.00 WIB datang ke Pasifik Food Court bersama teman. Mereka menikmati nuansa malam di sana sambil mencicipi minuman dan hidangan hingga Jumat (9/12/2022) sekira pukul 01.15 WIB.
Tiba-tiba, di meja Noverius Gulo terjatuh gelas dan pecah. Kemudian, Satpam bernama Foanoita Harefa datang menghampiri meja Noverius Gulo.
"Bukan nanya baik-baik, malah oknum Satpam itu tiba-tiba memukuli Noverius. Makanya kaget orang di sana," ujar seorang saksi.
Kini perkara telah dilaporkan. Leo Halawa juga ketika dikonfirmasi tentang BAP kliennya belum disampaikan. "Kami fokus merawat klien kami pak. Masih di rumah sakit sekarang. Nanti kalau sudah sehat baru mungkin di-BAP. Saat ini kami fokus menanganinya di rumah sakit," kata Leo Halawa.
Diketahui, peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh pengamanan Foodcourt Pasifik terhadap tamu pengunjung yang datang bukan hal yang baru.
Pada Minggu (31/10/2021) lalu, satu orang kritis hingga menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP) akibat dianiaya yang diduga pelakunya adalah oknum Securit Foodcourt Pasifik.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya mengkonfirmasi pihak kepolisian terkait kasus penganiayaan tersebut. (*)