Satreskrim Polresta Barelang saat melakukan pemeriksaan di gudang beras di wilayah Batu Ampar, Kota Batam. (Foto: Ist) |
BATAM | ESNews - Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang menggerebek salah satu gudang beras di wilayah Batu Ampar, pada Rabu (7/12/2022) lalu.
Gudang beras itu terindikasi melakukan praktik pengoplosan beras asal Thailand dengan beras lokal. Berita penggerebekan itu tayang di Expossidiknews.com edisi Sabtu (10/12/2022) lalu.
Baca juga: Polisi Dikabarkan Gerebek Gudang Beras di Batu Ampar, Diduga Oplos Beras Thailand
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman, membenarkan jika pihaknya mendatangi gudang beras tersebut.
"Polresta Barelang melakukan pemeriksaan terkait info yang didapat bahwa di situ ada pengoplosan beras," kata Kompol Abdul, menjawab konfirmasi ESnews terkait kabar penggrebekan gudang, Sabtu (10/12/2022).
Menurut Kompol Abdurahman, dari hasil pemeriksaan di gudang beras itu, pihaknya tidak menemukan adanya tindak pidana atau pelanggaran. "Tidak ada pelanggaran," tegasnya.
Sementara, informasi yang terhimpun terkait praktik pengoplosan beras di gudang itu disebut-sebut sudah berlangsung lama.
"Sudah puluhan tahun. Praktik pengoplosan beras di gudang itu sudah menjadi rahasia umum," kata sumber ESnews yang minta namanya untuk tidak disebutkan.
Sumber ESnews yang mengaku tahu betul seluk beluk praktik pengoplosan itu juga mengayakan jika gudamg beras di Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, itu baru satu tahun beroperasi.
Sebelumnya pengoplosan beras dilakukan di gudang yang terletak di kawasan pergudangan di belakang Rusun Lancang Kuning, Batu Ampar.
"Gudang yang sekarang ini pindahan dari gudang yang lama," kata sumber.
Berdasarkan informasi dari sumber tersebut di atas, ESnews kemudian menginformasikan hal tersebut ke Kompol Abdul Rahman. Sebab, saat polisi melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya pelanggaran ataupun tindak pidana di gudang beras itu. Diduga, para pengoplos langsung menghilangkan jejak praktik pengoplosan sesaat sebelum polisi tiba untuk melakukan pemeriksaan.
Menanggapi informasi sekaligus konfirmasi ESnews, Kompol Abdul Rahman mengarahkan agar sumber pemberi informasi terkait praktik pengoplosan beras itu untuk datang ke Mapolresta Barelang agar informasinya ditindaklanjuti.
"Sumbernya bawa ke Polresta hari senin biar kami mintai keterangan," ucap Kompol Abdul Rahman.
Dari penelusuran ESnews, gudang beras itu di bawah naungan PT. MMJP yang bergerak di bidang pendistribusian bahan pokok makanan seperti, beras, gula, telur, dll. Perusahaan ini sudah bergerak selama 30 tahun.
Sedangkan beras impor yang digunakan untuk mengoplos berasal dari Thailand. Beras itu masuk melalui Singapura kemudian masuk ke Batam melalui Pelabuhan Roro Sekupang. Informasinya, dalam waktu satu bulan, puluhan kontainer beras asal Thailand masuk ke Batam. (Esn)
Gudang beras itu terindikasi melakukan praktik pengoplosan beras asal Thailand dengan beras lokal. Berita penggerebekan itu tayang di Expossidiknews.com edisi Sabtu (10/12/2022) lalu.
Baca juga: Polisi Dikabarkan Gerebek Gudang Beras di Batu Ampar, Diduga Oplos Beras Thailand
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman, membenarkan jika pihaknya mendatangi gudang beras tersebut.
"Polresta Barelang melakukan pemeriksaan terkait info yang didapat bahwa di situ ada pengoplosan beras," kata Kompol Abdul, menjawab konfirmasi ESnews terkait kabar penggrebekan gudang, Sabtu (10/12/2022).
Menurut Kompol Abdurahman, dari hasil pemeriksaan di gudang beras itu, pihaknya tidak menemukan adanya tindak pidana atau pelanggaran. "Tidak ada pelanggaran," tegasnya.
Sementara, informasi yang terhimpun terkait praktik pengoplosan beras di gudang itu disebut-sebut sudah berlangsung lama.
"Sudah puluhan tahun. Praktik pengoplosan beras di gudang itu sudah menjadi rahasia umum," kata sumber ESnews yang minta namanya untuk tidak disebutkan.
Sumber ESnews yang mengaku tahu betul seluk beluk praktik pengoplosan itu juga mengayakan jika gudamg beras di Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, itu baru satu tahun beroperasi.
Sebelumnya pengoplosan beras dilakukan di gudang yang terletak di kawasan pergudangan di belakang Rusun Lancang Kuning, Batu Ampar.
"Gudang yang sekarang ini pindahan dari gudang yang lama," kata sumber.
Berdasarkan informasi dari sumber tersebut di atas, ESnews kemudian menginformasikan hal tersebut ke Kompol Abdul Rahman. Sebab, saat polisi melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya pelanggaran ataupun tindak pidana di gudang beras itu. Diduga, para pengoplos langsung menghilangkan jejak praktik pengoplosan sesaat sebelum polisi tiba untuk melakukan pemeriksaan.
Menanggapi informasi sekaligus konfirmasi ESnews, Kompol Abdul Rahman mengarahkan agar sumber pemberi informasi terkait praktik pengoplosan beras itu untuk datang ke Mapolresta Barelang agar informasinya ditindaklanjuti.
"Sumbernya bawa ke Polresta hari senin biar kami mintai keterangan," ucap Kompol Abdul Rahman.
Dari penelusuran ESnews, gudang beras itu di bawah naungan PT. MMJP yang bergerak di bidang pendistribusian bahan pokok makanan seperti, beras, gula, telur, dll. Perusahaan ini sudah bergerak selama 30 tahun.
Sedangkan beras impor yang digunakan untuk mengoplos berasal dari Thailand. Beras itu masuk melalui Singapura kemudian masuk ke Batam melalui Pelabuhan Roro Sekupang. Informasinya, dalam waktu satu bulan, puluhan kontainer beras asal Thailand masuk ke Batam. (Esn)