Ilustrasi kapal kargo. (Foto: Ist) |
BATAM | ESNews - Penyelundupan rokok jaringan internasional melalui kapal kargo P-55 ternyata dikendalikan dari Kota Batam. Dari penelusuran expossidiknews.com, pemilik terdaftar kapal kargo P-55 ini yakni PT. WSI.
PT. WSI ini diketahui bermarkas di seputaran Sei Panas, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau. Terkuak salah seorang pria berinisial AL, disebut aktor dibalik penyelundupan rokok jaringan internasional ini.
PT. WSI ini diketahui bermarkas di seputaran Sei Panas, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau. Terkuak salah seorang pria berinisial AL, disebut aktor dibalik penyelundupan rokok jaringan internasional ini.
Baca juga: Menelusuri Penyelundupan Rokok Lintas Negara (Part 1)
Sosok AL ini sudah tak asing lagi terdengar dalam dunia penyelundupan rokok impor Vietnam yang menggunakan kapal besi. Ia adalah satu-satunya pengusaha penyuplai terbesar rokok Luffman impor yang nyaris ke seluruh wilayah Indonesia khususnya, Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Informasi terakhir yang didapatkan expossidiknews.com dari sumber terpercaya, kapal P-55 ini dilaporkan masih di perairan Singapura-Indonesia. Persisnya di perairan Pulau Nipa (selat Singapura).
"Sampai sekarang kapal P-55 masih labuh jangkar di perairan Pulau Nipa. Mungkin laut sedang tidak baik-baik saja," ungkap sumber yang identitasnya tak mau disebutkan, Kamis (13/10/2022).
Sosok AL ini sudah tak asing lagi terdengar dalam dunia penyelundupan rokok impor Vietnam yang menggunakan kapal besi. Ia adalah satu-satunya pengusaha penyuplai terbesar rokok Luffman impor yang nyaris ke seluruh wilayah Indonesia khususnya, Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Informasi terakhir yang didapatkan expossidiknews.com dari sumber terpercaya, kapal P-55 ini dilaporkan masih di perairan Singapura-Indonesia. Persisnya di perairan Pulau Nipa (selat Singapura).
"Sampai sekarang kapal P-55 masih labuh jangkar di perairan Pulau Nipa. Mungkin laut sedang tidak baik-baik saja," ungkap sumber yang identitasnya tak mau disebutkan, Kamis (13/10/2022).
Biasanya, kata dia, mereka (penyelundup) memulai aktivitas bongkar muat rokok ilegal itu start pukul 19.00 Wib dengan target dalam sekali bongkar bisa mencapai 3 kontainer.
"Informasinya saat ini tinggal beberapa kontainer lagi yang tersisa. Menunggu situasi laut aman," jelasnya.
Diketahui, pergerakan kapal P-55 ini tak dapat terdeteksi radar lantaran sang Nahkoda tidak mengaktifkan Automatic Identification System (AIS) guna melancarkan aksi penyelundupan atau bongkar rokok di tengah laut secara ship to ship.
Narasumber menyebutkan, pada bulan September 2022 lalu, kapal P-55 ini berhasil bongkar 22 kontainer berbagai merk rokok tanpa pita cukai di tengah laut secara ship to ship.
"Untuk bulan Oktober ini diperkirakan mencapai 18 kontainer dan kini hanya tersisa beberapa kontainer lagi. Dan semua muatan rokok ditargetkan wajib selesai dalam minggu ini. Selanjutnya, setelah pekerjaan ini selesai kapal, akan kembali ke Vietnam untuk kembali menjemput rokok," bebernya.
Informasi yang dihimpun, adapun jenis rokok yang dimuat Kapal P 55 yakni puluhan macam merk rokok diantaranya, Luffman, Touro, Compack dan King. Untuk merk Luffman diedarkan di wilayah Indonesia, sementara merk Touro, Compack dan King diedarkan di Negara Malaysia.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih melakukan Indepth Reporting dan upaya konfirmasi pada pihak Syahbandar, Bea Cukai dan Imigrasi terkait penyelundupan rokok jaringan internasional yang dikendalikan oleh pengusaha Batam berinisal AL. (Esn)