Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Surya Wardana. (Foto: Ist) |
BATAM | ESNews - Maraknya kasus pencabulan terhadap anak dibawah dan isu penculikan yang berkembang di tengah masyarakat beberapa hari belakangan membuat Kepolisian Sektor Sekupang melakukan langkah - langkah preventif atau tindakan pencegahan suatu hal negatif agar hal buruk tersebut tidak terjadi.
Menurut Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana, laporan terkait kasus pencabulan yang diterimanya terbilang cukup banyak dalam beberapa waktu terakhir. Dan, hampir semua laporan yang diterimanya itu berhasil diungkap. Para pelaku sudah diamankan untuk diproses secara hukum.
"Selain mengungkap kasus dan mengamankan para pelaku, kami juga melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya pencabulan anak di bawah umur," ujar Kompol Yudha, Minggu (30/10/2022).
Kata Kompol Yudha, langkah preventif yang dilakukannya untuk mencegah aksi pencabulan terhadap anak di bawah umur adalah dengan memaksimalkan fungsi bhabinkamtibmanya di setiap kelurahan. Yaitu dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan imbauan-imbauan kamtibmas tentang maraknya aksi pencabulan yang menimpa siswi usia sekolah ataupun siswa usia sekolah yang menjadi pelaku pencabulan.
"Melalui bhabinkamtibmas kami mengajak guru-guru untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi pergaulan anak di sekolah ataupun di luar sekolah. Dan memberikan pembelajaran tentang bahaya pergaulan bebas serta penekanan kepada siswa untuk tidak sembarangan menerima ajakan orang lain yang memberikan tumpangan dengan alasan apapun terutama orang yang tidak dikenal," katanya.
Terkait isu penculikan, beberapa hari lalu berkembang isu siswi SMPN 20 Tiban Baru yang menjadi korban penculikan. Menanggapi isu tersebut, kata Kompol Yudha, pihaknya langsung melakukan penelusuran dan penyelidikan ke lapangan. "Hasilnya, isu itu kami pastikan hoaks. Tidak ada penculikan," tegasnya.
Sementara terkait isu penculikan lainnya yaitu penculikan terhadap seorang siswi sekolah dasar di gerbang Perumahan GPI. Isu yang berkembang adalah adanya seorang anak sekolah dasar yang diculik dan dibawa ke wisata Lembah Pelangi, kemudian pelaku kabur ke dalam Bhutan karena korban berontak.
"Terkait isu ini masih kita selidiki kebenarannya. Kami mohon kepada masyarakat untuk menginformasikan kepada Kepolisian jika ada informasi sekecil apapun terkait isu ini," kata Kompol Yudha.
Langkah-langkah preventif untuk mencegah pencabulan dan menanggapi isu penculikan sudah gencar dilakukan. Seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas Kelurahan Seiharapan, Aipda Sefriadi, pada Jumat (28/10/2022). Ia mengunjungi SMPN 3 Seiharapan untuk memberikan imbauan Kamtibmas terkait isu penculikan dan pencegahan aksi pencabulan. (Esn)
Menurut Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana, laporan terkait kasus pencabulan yang diterimanya terbilang cukup banyak dalam beberapa waktu terakhir. Dan, hampir semua laporan yang diterimanya itu berhasil diungkap. Para pelaku sudah diamankan untuk diproses secara hukum.
"Selain mengungkap kasus dan mengamankan para pelaku, kami juga melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya pencabulan anak di bawah umur," ujar Kompol Yudha, Minggu (30/10/2022).
Kata Kompol Yudha, langkah preventif yang dilakukannya untuk mencegah aksi pencabulan terhadap anak di bawah umur adalah dengan memaksimalkan fungsi bhabinkamtibmanya di setiap kelurahan. Yaitu dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan imbauan-imbauan kamtibmas tentang maraknya aksi pencabulan yang menimpa siswi usia sekolah ataupun siswa usia sekolah yang menjadi pelaku pencabulan.
"Melalui bhabinkamtibmas kami mengajak guru-guru untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi pergaulan anak di sekolah ataupun di luar sekolah. Dan memberikan pembelajaran tentang bahaya pergaulan bebas serta penekanan kepada siswa untuk tidak sembarangan menerima ajakan orang lain yang memberikan tumpangan dengan alasan apapun terutama orang yang tidak dikenal," katanya.
Terkait isu penculikan, beberapa hari lalu berkembang isu siswi SMPN 20 Tiban Baru yang menjadi korban penculikan. Menanggapi isu tersebut, kata Kompol Yudha, pihaknya langsung melakukan penelusuran dan penyelidikan ke lapangan. "Hasilnya, isu itu kami pastikan hoaks. Tidak ada penculikan," tegasnya.
Sementara terkait isu penculikan lainnya yaitu penculikan terhadap seorang siswi sekolah dasar di gerbang Perumahan GPI. Isu yang berkembang adalah adanya seorang anak sekolah dasar yang diculik dan dibawa ke wisata Lembah Pelangi, kemudian pelaku kabur ke dalam Bhutan karena korban berontak.
"Terkait isu ini masih kita selidiki kebenarannya. Kami mohon kepada masyarakat untuk menginformasikan kepada Kepolisian jika ada informasi sekecil apapun terkait isu ini," kata Kompol Yudha.
Langkah-langkah preventif untuk mencegah pencabulan dan menanggapi isu penculikan sudah gencar dilakukan. Seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas Kelurahan Seiharapan, Aipda Sefriadi, pada Jumat (28/10/2022). Ia mengunjungi SMPN 3 Seiharapan untuk memberikan imbauan Kamtibmas terkait isu penculikan dan pencegahan aksi pencabulan. (Esn)