Manajemen Universitas Batam foto bersama saat menerima bantuan dari Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka tahun 2022. (Foto: Fay) |
BATAM | ESNews - Universitas Batam (Uniba) kembali terpilih dan lulus dalam program Kemendikbud Ristek sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di Provinsi Kepulauan Riau. Terbukti Uniba berhasil dalam pendanaan Program Matching Fund Kedaireka tahun 2022.
Keberhasilan Uniba tidak lepas dari tim Universitas Batam yang solid untuk memenangkan program atas dana hibah penelitian sebesar Rp.324.000.000.
Perolehan dana hibah penelitian tersebut tercatat pada pengumuman resmi yang disampaikan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dan Riset Republik Indonesia untuk Bacth-3 gelombang 5 tahun 2022 dengan memilih tema "Blue Ekonomi Tentang Kelautan"
Adapun tim pengusul Universitas Batam terdiri Dr. Angelina E.Rumengan, S.Kom., MMSI, Dr. Fadlan, S.H., M.H.,Dr.Henry Aspan, S.E., S.H., M.A., M.H., Randi Rian Putra, S.Kom., M.Kom, Sri Wahyuni, S.Kom, M.Kom, Etty Sri Wahyuni, SE. ,MSi, Faris Ramadhan.,S.Ak.,M.Ak dan Ns.Ika Novita Sari.,S.Kep.,M.Biomed yang tergabung sebagai tim monitoring dan evaluasi program(Monev).
Sementara untuk penandatangan (MoU) dilaksanakan di Gedung Direktorat Pendidikan Tinggi dan Riset Senayan Jakarta pada, Jumat (9/9/2022).
Menurut ketua Tim Uniba, Etty Sriwahyuni mengatakan sangat bersyukur sekali, melihat usulan atas proposal yang diajukan telah memenuhi kriteria yang ditentukan oleh PMO Kederaika.
"Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Yayasan Griya Husada Uniba,sehingga kami menjadi salah satu pemenang dengan mengusulkan tentang
Blue Ekonomi Kelautan," ujar Etty Sriwahyuni, Sabtu (10/9/2022).
Etty juga menambahkan sengaja mengusulkan tema tersebut guna melihat peluang potensi besar pada bidang kelautan dan hasil laut mengingat kondisi geografis provinsi kepulauan riau merupakan wilayah kelautan.
"Program yang kami usung tersebut kelak mampu mendukung UMKM bidang keluatan serta mendorong pergerakan ekomoni nelayan," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rektor Uniba, Profesor Yuliasyah memberikan apresiasi pada tim yang sudah berhasil lulus, dengan harapan kelak mampu mendorong civitas akademika Universitas Batam ikut dalam program-program yang diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek selanjutnya.
"Saya yakin melihat potensi sumber daya Dosen yang dimiliki oleh Uniba bisa bersaing dan mampu sejajar dengan dosen-dosen dari perguruan tinggi negeri," jelas Profesor Yuliansyah.
Rektor Uniba juga mengajak seluruh pihak mampu berkerjasama dengan Universitas Batam, baik dari kalangan instansi swasta hingga pemerintah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepri.
Program Kedaireka atau Matching Fund sendiri merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan Perguruan Tinggi dengan pihak Industri, dengan alokasi dana sebesar total Rp.1 triliun.
Ide tentang program Kedaireka ini merupakan inisiasi oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidik Republik Indonesia yang merupakan visi dari kampus merdeka sebagai pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif. Tidak mengekang dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
"Tentunya diperlukan kolaborasi atau kerjasama antara sektor pendidikan dan sektor industri," imbuhnya.
Kegiatan yang digelar oleh Kemendikbud Ristek memiliki sasaran yang cukup terarah dengan tujuan menciptakan sebuah reka cipta yang dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global.
Mengakhiri sambutan nya Profesor Yuliansyah berharap bahwa perguruan tinggi bisa menjadi pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan teknologi baru. (Fay)