Wakil Ketua Komisi I DPRD Batam dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Batam, Safari Ramadhan. (Foto: Faisal/Expossidiknews) |
BATAM | ESNews - Wakil Ketua Komisi I DPRD Batam dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Batam, Safari Ramadhan menyampaikan permohonan maafnya atas video yang sempat viral di media sosial dan beredar luas di masyarakat Batam.
Dia mengatakan bahwasannya video yang telah beredar di masyarakat itu tidaklah lengkap. Dan, itu merupakan potongan-potongan video dari kejadian yang sebenarnya terjadi. Akibatnya, menimbulkan asumsi berbeda di tengah masyarakat kota Batam.
"Kepada seluruh masyarakat Batam, atas nama pribadi saya meminta maaf dengan telah beredarnya potongan-potongan video yang tidak lengkap itu. Akibatnya, menimbulkan asumsi berbeda di tengah masyarakat. Dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf," ungkap Safari saat jumpa pers di salah satu kedai kopi dibilangan Batu Aji, kota Batam, Minggu (4/9/2022).
Menurut Safari, kejadian itu memang benar terjadi pada saat dilangsungkannya Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi I DPRD Batam, mengenai penyelesaian pemilihan Ketua Rukun Warga (RW) yang terjadi di RW 14 Perumahan Galaxy Park, Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Diketahui, Safari Ramadhan dikenal sebagai politisi yang santun. Bahkan, dia juga dikenal sebagai seorang ustadz yang sering memberikan ceramah agama di masjid-masjid dan pengajian-pengajian.
Namun, dengan kejadian yang terjadi pada saat RDP yang lalu, tentunya ada sesuatu hal yang membuat dia lepas kontrol dengan mengeluarkan luapan emosinya hingga terjadi peristiwa yang menghebohkan tidak hanya di kota Batam bahkan hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahuinya.
Kenapa dia bisa tiba-tiba marah seperti itu, tentu ada sebabnya. Dikatakannya secara akumulasi, dia sudah sejak sebulan yang lalu sudah mengingatkan ke Lurah dan Camat, agar permasalahan pemilihan RT/RW ini jangan dibawa ke Komisi I. Cukup diselesaikan dengan cara duduk bersama secara mufakat dengan baik-baik supaya tidak ada kegaduhan dan perpecahan ditengah masyarakat.
"Permintaan saya itu tidak diidahkan oleh mereka (Pak Lurah dan Pak Camat), hingga terjadilah peristiwa itu," imbuhnya.
Dikatakannya, sebenarnya pada saat RDP sedang berlangsung yang terlibat perdebatan pertama kal adalah rekannya sesama anggota Komisi I dengan RW terpilih. Keduanya saat itu terlibat perdebatan hingga saling memukul meja dan berujung kepada pengusiran Ketua RW dari ruang rapat.
Kemudian, ketika situasi didalam ruangan rapat mulai memanas, sebagai pimpinan rapat, Safari berusaha meredam situasi supaya suasana bisa kembali normal.
Namun, karena dia tidak bisa mengontrol emosinya, Safari pun meluapkan kemarahannya kepada Lurah, yang dirasanya sebagai pemicu dalam perpecahan diantara warga Perumahan Galaxy Park, Marina.
"Karena saya sebagai pimpinan saat itu, untuk meredam supaya tidak timbul kegaduhan lagi, maka saya meluapkan emosi saya kepada Lurah dan Camat saat itu. Dan, saat itu saya akui memang saya lepas kendali," jelasnya.
Masih menurut Safari, ketika rapat selesai dia bersama Ketua Komisi I dan seluruh anggota sudah bertemu bersama Lurah dan Camat sudah melakukan pertemuan di ruang Komisi I.
Dia mengatakan saat itu sudah meminta maaf ke Lurah dan Camat atas peristiwa yang terjadi diruang rapat. Menurutnya, saat itu mereka sudah saling memaafkan.
"Kami di DPRD itu habis rapat marah-marah lalu ketawa-ketawa lagi, itu hal yang lumrah. Dan, pihak executive termasuk Lurah dan Camat sudah paham dengan hal seperti itu," ucapnya.
Namun, persoalan itu menjadi berbeda ketika masyarakat hanya mengetahui persoalan itu dari video yang beredar luas di masyarakat, namun hanya sepenggal-sepenggal dan tidak mengetahuinya secara keseluruhan. Sehingga, kesan yang sampai di masyarakat menjadi negatif dan memiliki asumsi yang berbeda-beda.
Dia berharap, dengan pernyataan permohonan maaf yang disampaikannya melalui media ini, pihaknya berharap antara Komisi I DPRD Batam dengan pihak Lurah dan Camat bisa diselesaikan dengan cara yang baik-baik.
"Mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil dengan adanya kejadian ini. Sekali lagi, atas nama pribadi dan lembaga DPRD Batam, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat di kota Batam," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tak puas dengan penjelasan yang disampaikan oleh Lurah Tanjung Riau, Afrizon Djohar saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Komisi I DPRD Batam, Anggota Komisi I DPRD Batam dari Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) kota Batam, Safari Ramadhan terbawa emosi hingga berujung kepada perbuatan anarkis.
Safari tampak sangat begitu emosinya hingga melakukan pelemparan micropon pengeras suara yang ada didepannya. Bahkan, anggota dewan yang dikenal santun itu sempat naik keatas meja bermaksud untuk menyerang pak lurah. Namun, dengan sigap pimpinan rapat menariknya untuk kembali turun dari atas meja.
Rapat Dengar Pendapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I, Lik Khai yang didampingi Wakil Ketua, Safari Ramadhan dan Sekretaris Komisi, Tumbur M Sihaloho. Hadir juga anggota Komisi seperti Utusan Sarumaha, Tan A Tie dan Jimmy SM Nababan.
Rapat tersebut juga turut dihadiri oleh anggota dewan dari Komisi lain seperti, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Capt. Luther Jansen didampingi Anggota Komisi IV diantaranya, Nina Mellanie dan Udin P Sihaloho. (Fay)