Polda Kepri Nonton bareng film Sayap-sayap patah di Studio XXI Mega Mall. (Foto: Humas Polda Kepri) |
BATAM | ESNews - Polda Kepri gelar nonton bareng film Sayap-Sayap Patah yang dihadiri oleh Kapolda Kepri, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Wakapolda Kepri, Pejabat Utama Polda Kepri, Ketua Bhayangkari Daerah Kepri beserta pengurus, Kapolresta Barelang dan Personil Polda Kepri yang bertempat di Studio XXI Mega Mall pada hari Senin (29/8/2022).
Film sayap-sayap patah ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan diperankan oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu menggambarkan kondisi anggota Polri dalam melaksanakan tugas.
Film ini turut mencuplik kisah nyata anggota densus yang gugur saat peristiwa kerusuhan di Mako Brimob yang terjadi pada 8 Mei 2018 silam dan tercatat sebagai sejarah kelam yang menyedihkan.
Dalam peristiwa di Mako Brimob tersebut ada 155 narapidana terorisme yang mencoba membobol rutan Mako Brimob. Akibat insiden mengerikan tersebut, lima petugas densus dinyatakan gugur dan beberapa narapidana teroris divonis hukuman mati.
Film ini juga menampilkan ada sedikit perselisihan ketika istri sedang hamil dan minta ditemani suami ke rumah sakit, namun sang suami tak bisa selalu membersamai karena melaksanakan tugas.
Sebagai istri polisi, bhayangkari juga punya peran penting namun tidak secara langsung. Polisi butuh dorongan dan pengertian dari orang-orang terdekat dan tercintanya dalam hal ini adalah istri (bhayangkari). Ujar Kabidhumas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S S.I.K,. M.Si.
Selain itu, Kabidhumas Polda Kepri mengatakan banyak hal yang dapat di ambil dan menjadi inspirasi bagi kita semua dari film ini khususnya pesan pesan kemanusiaan dari film tersebut.
“Nonton bareng ini juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap karya anak bangsa khususnya untuk memajukan perfilman Indonesia.” Tutup Harry. (esn)
Film sayap-sayap patah ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan diperankan oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu menggambarkan kondisi anggota Polri dalam melaksanakan tugas.
Film ini turut mencuplik kisah nyata anggota densus yang gugur saat peristiwa kerusuhan di Mako Brimob yang terjadi pada 8 Mei 2018 silam dan tercatat sebagai sejarah kelam yang menyedihkan.
Dalam peristiwa di Mako Brimob tersebut ada 155 narapidana terorisme yang mencoba membobol rutan Mako Brimob. Akibat insiden mengerikan tersebut, lima petugas densus dinyatakan gugur dan beberapa narapidana teroris divonis hukuman mati.
Film ini juga menampilkan ada sedikit perselisihan ketika istri sedang hamil dan minta ditemani suami ke rumah sakit, namun sang suami tak bisa selalu membersamai karena melaksanakan tugas.
Sebagai istri polisi, bhayangkari juga punya peran penting namun tidak secara langsung. Polisi butuh dorongan dan pengertian dari orang-orang terdekat dan tercintanya dalam hal ini adalah istri (bhayangkari). Ujar Kabidhumas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S S.I.K,. M.Si.
Selain itu, Kabidhumas Polda Kepri mengatakan banyak hal yang dapat di ambil dan menjadi inspirasi bagi kita semua dari film ini khususnya pesan pesan kemanusiaan dari film tersebut.
“Nonton bareng ini juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap karya anak bangsa khususnya untuk memajukan perfilman Indonesia.” Tutup Harry. (esn)